Ponpes Baitul Arqom Balung Jember
Ponpes Baitul Arqom Balung Jember – JEMBER – Rumah Sakit Pengembangan Kesehatan (RSBS) Jember kembali menggelar vaksinasi di pesantren, khususnya di Pesantren Baitul Arqom Balung-Jember, Senin (11/1/2021). Vaksinasi berlangsung antara pukul 08:00 dan 11:30. Sasaran vaksinasi meliputi santri putra dan putri pondok pesantren Baitul Arqom, dari kelas 1-3 MT dan madrasah sekitar 100 santri yang divaksin.
Menurut Aris Musaini, koordinator vaksinasi RS Bina Sehat Jember, RSBS melakukan 100 dosis vaksin Sinovac sebanyak 2 kali. “Alhamdulillah kegiatan hari ini berjalan lancar dan tidak ada kendala. Kami berharap kegiatan vaksinasi di RS Bina Sehat Jember ini dapat membantu seluruh pelajar khususnya di Kabupaten Jember,” ujarnya. Namun, menurut Aris, jika mereka santri atau dari pesantren yang akan melakukan vaksinasi pertama atau kedua, bisa menghubungi RS Bina Sehat Jember.
Ponpes Baitul Arqom Balung Jember
Sementara itu, Muhammad Catur Ramdhani koordinator vaksinasi di Pesantren menjelaskan kepada peserta yang mengikuti vaksinasi dari kelas 1 hingga kelas 3, “Alhamdulillah kegiatan hari ini berjalan lancar. Terima kasih kepada RS Bina Sehat Jember yang telah datang ke Pesantren. Bagi yang belum divaksinasi, yuk divaksinasi. Mari kita akhiri pandemi ini dengan melakukan upaya bersama dan itu akan segera berlalu,” katanya.
Penerimaan Peserta Didik Baru Sma Baitul Arqom Tahun Pelajaran 2023/2024
Tak jauh berbeda, kata Arya Bima, santri kelas 6 Pesantren Baitul Arqom. “Saya sudah vaksinasi dosis kedua. Terima kasih banyak kepada RS Bina Sehat Jember. Kami berharap dapat terus melayani masyarakat”, ucapnya. Ia berharap pandemi COVID-19 segera berakhir, “ujarnya.
Hal senada diungkapkan Sarah Masyitoh, siswi kelas IV Pesantren Baitul Arqom. “Alhamdulillah kami divaksinasi untuk kedua kalinya. Terima kasih RS Bina Sehat Jember. Semoga kami dapat terus melayani masyarakat dengan baik. Kita berharap pandemi corona ini segera berakhir. Saya harap semuanya sehat selalu, ayo vaksinasi, vaksinasi aman, aman dan tidak sakit”, harapnya. (sht)Berita Santri – Oleh Masruri Abd Muhit, saya kuliah di Universitas Islam Madinah pada tahun 1978 untuk mengikuti kuliah Dakwah dan Usuluddin dan lulus pada jenjang A atau Lc pada tahun 1982.
Sekembalinya ke rumah, setelah sebelumnya menunaikan ibadah haji sambil bekerja sebagai penerjemah di KBRI, saya menemukan di gudang KBRI Madinah setumpuk buku milik almarhum yang belum dikirim atau dibawa kembali ke Indonesia. , ternyata almarhum tidak sempat mengirimkannya, atau bahkan tidak bisa mengirimkannya, apalagi membawanya, hampir semua buku saya, meskipun beberapa dikirim sebelum dia pulang.
Melalui buku-buku saya, saya menitipkan para jamaah di Jember masing-masing 10 kg, kami menemani mereka dalam perjalanan haji dan ketika kami kembali ke rumah kami menyerahkannya untuk ditimbang dan nanti ketika kami sampai di Surabaya kerabat saya akan mengambilnya dan mengambil buku-buku itu untuk mereka. . rumah orang tuaku.
Ppid Kabupaten Jember
Setelah memberi tahu almarhum dan berkoordinasi, saya mengirimkan buku-buku yang masih bagus dan utuh sejak lama disimpan oleh kantor pos di Madinah, di mana pada saat itu tampaknya ada layanan pengiriman baru antar negara.
Alhamdulillah ketika saya pulang ke rumah untuk mengambil akad dakwah saya dari kantor Robitoh ‘Alam Islami sudah terbit dan ditandatangani. Saya bersyukur karena dengan begitu sangat mungkin saya ditempatkan di Baitul Arqom Balung Jember, karena jika orang yang mengeluarkan surat keputusan akad dakwah Darul Ifta’ maka tidak mungkin saya ditempatkan di Baitul Arqom karena itu sudah ada orang yang sudah meninggal.
Sesampainya di rumah dan menikah, saya dan keluarga menempati rumah bekas yang ditempati almarhum kyai Mahin Ilyas di kampus selatan Pesantren Baitul Arqom, sedangkan beliau menempati rumah pribadi yang baru dibangun di kampus utara. Rumah ini, rumah yang saya tinggali, maksud saya, adalah rumah pertama di Pesantren Baitul Arqom (saat itu masih bernama Madrasah Tsanawiyah ula), dimana almarhum Ustadz Imam Subani menulis kitab durusullugoh bersama almarhum KH Imam Zarkasyi yang kemudian digantikan oleh almarhum Kyai Mahin Ilyas, kemudian I.
Pertama, meskipun almarhum terlibat di Baitul Arqom, namun almarhum tidak tinggal di kampus, almarhum tinggal di rumah Balung Kulon. Ketika saya masuk dan tinggal di Baitul Arqom, almarhum sudah tinggal di rumah pribadi yang dibangunnya di kampus utara Baitul Arqom dan menjadi kepala Madrasah Baitul Arqom Aliyah, sedangkan saya sendiri adalah wakil ketua Baitul Arqom Tengah. Sekolah yang kepala sekolahnya adalah almarhum Ahmad Saifullah Jamil.
Short Course Kepenulisan #1 Dasar Dasar Kepenulisan
Selain itu saya juga mengasuh siswa di sekolah Baitul Arqom yang tinggal di asrama putra dan putri, serta mengajar di semua sekolah (SMA, SMA, MTs dan Aliyah) dan lucunya, saya mengajar olahraga (jasmani). kesehatan) dalam media pembelajaran dan, saat berolahraga, siswi mengenakan kaos dan celana pendek tanpa jilbab. Ya, lucu sekali seorang lulusan Madinah mengajarkan tentang tubuh dan santri putrinya memakai pakaian jahiliyah seperti itu. hai dimana kamu tinggal Jadi gosok dadamu.
Pengasuhan asrama juga tidak bisa maksimal, seringkali berbenturan dengan kegiatan ekstrakurikuler dan sekolah.
Pada tahun itu, mendiang Pak Kyai Mahin Ilyas melihat perlunya pembenahan administrasi yayasan, dimana banyak pengurus yang tidak bisa aktif karena yang diangkat menjadi pengurus saat itu adalah tokoh-tokoh yang sangat sibuk dari luar pesantren. . sekolah, jadi dia memerintahkan saya untuk menghadap mereka untuk menyerahkan surat pengunduran diri dan draf dan melamar manajemen baru.
Ponpes baitul burhan, ponpes baitul arqom ciparay bandung, penginapan di balung jember, pondok pesantren baitul arqom balung jember, baitul arqom balung jember, baitul arqom, hotel balung jember, ponpes baitul arqom, ponpes baitul arqom bandung, hotel di balung jember, pesantren baitul arqom, hotel daerah balung jember